Terkadang apabila mengingat masa
lalu ada suatu kejadian yang membuat aku berpikir bahwa saat itu aku berjuang untuk mengibarkan bendera pusaka di
HUT INDONESIA tingkat desa.Masih teringat jelas saat itu aku baru saja kelas 1
smp ,menjadi salah satu anggota paskibra yang ikut serta mengibarkan bendera di
lapangan balai desa untuk menyambut ulang tahun RI yang jatuh pada hari
kamis,waktu itu tepat pukul 09.00WIB,aku sudah berbaris dengan pasukan
lainnya,hari itu aku merasa tampil gagah dengan mengenakan seragam paskibra
lengkap dengan atributnya.
Tapi
saat itu aku merasa tubuhku tiba tiba lemah,karena panasnya trik matahari
yang sinarnya begitu menyengat tubuh ku
yang berdiri tegak ini,hingga ahirnya hidungku mengeluarkan darah,uuuh ternyata
aku mimisan,semua orang panic melihat ku yang dimana saat itu tanganku sudah di
penuhi darah karena menutupi hidungku yang terus mengalirkan darah dari
dalam,tapi disana aku tetap tenang dan aku harus tetap berusaha bagaimana
caranya darah yang terus mengalir dari hidungku itu tidak sampai mengotori
bajuku dan aku masih bisa ikut mengibarkan bendera ,kemudian pelatihku datang
dan membantuku membersih kan sarung tanganku yang sudah penuh di lumuri darah,saat
itu sempat sang pelatih melarangku untuk mengikut proses pengibaranbendera
,tapi aku tetap bersikeras untuk ikut proses pengibaran karena aku
berpikir”kenapa aku tidak bisa mengibarkan bendera hanya karena mimisan,padahal
cobaan ini hanya cobaan yang tidak begitu berat apabila di bandingkan dengan
jasa para pahlawan terdahulu yang merelakan nyawanya berperang
melawan para penjajah untuk mendapatkan kemerdekaan sehingga sampai
sekarang bendera merah putih dapat berkibar sampai saat ini ”karena timbulnya
pemikiran itu ahirnya aku jadi benar benar semangat untuk ikut pengibaran ,ta
lama kemudian sang danton datang menghampiri aku dengan membawa segenggam
dedaunan,aku bingung buat apa deduaunan itu ternyata dedaunan itu dia berikan
untuk menyumbat hidungku yang terus terusan mengeluarkan darah,awalnya aku tidak
mau,tapi danton itu maksa aku,ahirnya aku pake saja itu daun yang penting aku
bisa ikut mengibarkan bendera bersama pasukan lainnya,awalnya di ketawain sama
temam-teman soalnya aku tampil di lapangan dengan benda hijau yang menyumbat
hidungku,tapi apa boleh buat hanya itu satu satunya cara,agar darah aku tidak
terus mengalir keluar terus
menerus.Meskipun begitu aku tetap percaya diri,dan yang pasti bisa ikut
mengibarkan bendera sebagai tanda menghargai jasa pahlawan yang sudah berjuang
untuk memerdekakan Negara ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar