Minggu pagi yang tidak akan pernah aku lupakan, aku
masih ingat, bahkan sangat ingat di hari minggu yang terdahulu, kau membuat aku
menangis karena sakitnya menahan rindu kepadamu, tetapi di minggu pagi ini,
kamu mebuat aku tersenyum manis, dengan muka merah, menahan bahagia ketika aku
mendengar suaramu yang tidak jelas, mungkin karena aku cemas, cemas karena ragu
apakah itu kau atau bukan, kalau saja kau, tentu aku merasa berada dialam
mimpi, hingga maya sahabatku menampar pipiku dan "aww" terasa sakit,
ternyata benar itu kenyataan.
Tepat pukul 09.30 WIB, sederet nomor
baru telah memanggil aku, andai saja kau tahu, setiap nomor baru yang menyapa
handphone ku, aku selalu berharap bahwa itu kau yang jauh di pulau, dan aku si
gadis manis yang iseng sendiri, yah tapi aku tidak ingin kau mati seperti pada
puisi karangan Chairil Anwar, aku berharap kau datang kepadaku dengan selamat.
Dengan membawa senyum manis, dan kau bilang "Holong rohakku tu ho"
jangan kau tanya darimana aku tahu bahasa itu, asal kau tahu aku selalu
mencari tentang dirimu yang jauh di pulau. Kemudian aku angkat telephone itu,
aku bingung saat kita berbicara kau bertanya apa, kau bertanya antara dimana
dan bagaimana, aku merasa bersalah ketika aku tidak bisa memahami bahasamu itu,
aku tidak bermaksud untuk sengaja, tapi aku memang tidak paham akan logat
bicaramu itu, hingga akhirnya kau meminta aku untuk mengirim pesan saja, lalu
aku kirimkan pesan itu "Ada apa?, maaf tadi tidak jelas?" tak lama
kemudian muncl sms baru di handphone ku "tidak ada apa-apa, aku hanya ngin
tahu kabarmu saja de?" itu balasan yang kau kirim kepadaku, saat kalimat
itu mengandung kata sapaan "dek" kau membuat aku semakin merasa dekat
dengan mu, tetapi mungkin di pulau mu, panggilan itu setara dengan kata
"kamu,anda, dan kau", aku bahagia ketika kau membalas pesan dari aku,
tetapi hati ini terasa kecewa ketika kau tak membalasnya, yasudah aku berpikir
positif saja mungkin kau tidak punya pulsa.
kejadian itu telah berlalu
setelah dua hari kemudian. hingga suatu malam, akumembuka akun facebook ku, tepat
di beranda di barisan paling utama, stelah pertanyaan facebook "apa yang
kau pikirkan?" hingga ku geser kursor, menunjuk pada suatu status, bahwa
akun beratasnamakan kau telah berstatus pacaran, betapa hancur hatiku saat itu,
ingin rasanya aku menjawab pertanyaan facebook itu dengan ungkapan "Kini
hatiku sakit, melihat seorag yang aku harapkan telah memilih orang lain",
tetapi mengapa kau tidak mencantumkan nama wanita itu, lalu apa maksud kamu
menghubungi dua hari yang lalu tepat di hari mingu pukul 09:30?
aku hanya bisa menghela napas dan
bilang "mungkin ini yang terbaik untuku, tuhan mempertemukan ku dengan
orang yang seharus nya tidak aku cintai, tetapi dari sanalah tuhan memberiku
petunjuk tentang cinta yang sebenarnya. aku selau berdoa "ya Allah ijinkan
aku lupa dengannya" Tetapi samapi sekrang doa itu belum ter-acc.
Bersambung...............