Sabtu, 29 November 2014

Pendekatan student center dan pendekatan permisif

Pendekatan dalam proses pembelajaran merupakan langkah awal seorang guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran, pendekatan pembelajaran yang sedang hangat diperbincangkan saat ini yaitu pendekatan student centre, dimana dengan pendekatan ini guru harus mampu menstimulus siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran, dan di sini guru hanya menjadi pasilitator.
            Pendekatan student centre pernah saya rasakan ketika saya duduk di bangku kelas tiga SMA, saat itu saya sedang  belajar mata pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis surat lamaran kerja, pertama kali saya merasa heran ketika gaya guru menjelaskan materi begitu singkat, hanya menjelaskan apa itu surat lamaran kerja, dan hanya memberi sistematikanya saja, dan kegiatan belajar selebihnya di dominasi dengan latihan.
            Sebelumnya guru menugaskan saya untuk mencari iklan lowongan kerja di Koran, setelah saya  mendapatkannya lalu guru tersebut meminta saya untuk menulis surat lamaran kerja, tetapi tidak sekaligus saya tulis secara utuh, tetapi guru saya meminta saya mengerjakannya dengan step by step atau langkah demi langkah. Misalnya tahap latihan pertama saya menulis bagian pembukaan , maka saya menulis alinea pembuka dalam surat terlebih dahulu, lalu saya memperlihatkan kepada guru apakah alinea pembuka surat lamaran kerja yang saya tulis sudah benar atau belum, kemudian guru tersebut akan mengomentari.
            ketika saya salah karena menuliskan kata yang kurang tepat, beliau tidak langsung memberikan kata yang sebenarnya harus dicntumkan, tetapi beliau malah bertanya “masa kata-katanya seperti ini, coba periksa lagi” dengan seperti itu, ternyata secara tidak sadar disana saya di stimulus oleh beliau untuk mencari, pembelajaran seperti ini membuat siswa aktif di kelas, karena selama kegiatan pembelajaran siswa tidak hanya duduk di belakang meja, banyak siswa yang mundar mandir ke meja guru untuk menanyakan apakah hasil kerja tahap pertama sudah benar sehingga bisa lanjut ketahap selanjutnya, bahkan anak yang pendiampun terbawa arus suasana pembelajaran, tetapi terkadang menjadikan kelas berisik seperti tidak kondusif, karena banyak siswa yang ingin memperlihatkan hasil kerjanya kepada guru, dan terus berulang 6terus menerus seperti itu sampai kita benar benar bisa menulis surat lamaran kerja yang sebenarnya,  dengan pembelajaran seperti ini menjadikan guru lebih dekat dengan siswa, dan yang paling penting menjadikan siswa sangat aktif di kelas, dan juga  menurut guru saya tersebut dengan kita belajar mencari sendiri maka kita akan lebih mengerti dan akan ingat terus dengan materi tersebut, itulah salah satu kelebihan dari pembelajaran yang sepeti itu, kemudian kekurangannya sendiri dimana siswa akan sedikit heran apabila tidak terbiasa dengan pembelajaran seperti ini yang menekankan pada proses latihan, dan juga menyebabkan kelas seperti Nampak tidak kondusif.
 Selain itu juga menurut saya pembelajaran seperti ini ada kaitannya dengan pendekatan pengelolaan kelas yang permisif dimana guru memperbolehkan siswanya untuk berpendapat, sehingga kegiatan pembelajaran mengoptimalkan siswa untuk aktif, meskipun dalam ilustrasi yang saya gambarkan siswa hanya berlatih menulis bagian bagian surat lamaran pekerjaan lalu siswa meminta penilaian dari guru, secara langsung itu menurut saya berpendapat walaupun dalam bahasa tulis, karena seelumnya juga ada stimulus dari guru untuk mencari bentuk penulisan yang benar surat lamaran kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar