Pendekatan dalam proses pembelajaran
merupakan langkah awal seorang guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran,
pendekatan pembelajaran yang sedang hangat diperbincangkan saat ini yaitu
pendekatan student centre, dimana
dengan pendekatan ini guru harus mampu menstimulus siswa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran, dan di sini guru hanya menjadi pasilitator.
Pendekatan student centre pernah saya rasakan ketika saya duduk di bangku
kelas tiga SMA, saat itu saya sedang
belajar mata pelajaran bahasa Indonesia tentang menulis surat lamaran
kerja, pertama kali saya merasa heran ketika gaya guru menjelaskan materi
begitu singkat, hanya menjelaskan apa itu surat lamaran kerja, dan hanya memberi
sistematikanya saja, dan kegiatan belajar selebihnya di dominasi dengan latihan.
Sebelumnya guru menugaskan saya
untuk mencari iklan lowongan kerja di Koran, setelah saya mendapatkannya lalu guru tersebut meminta
saya untuk menulis surat lamaran kerja, tetapi tidak sekaligus saya tulis
secara utuh, tetapi guru saya meminta saya mengerjakannya dengan step by step atau langkah demi langkah.
Misalnya tahap latihan pertama saya menulis bagian pembukaan , maka saya
menulis alinea pembuka dalam surat terlebih dahulu, lalu saya memperlihatkan kepada
guru apakah alinea pembuka surat lamaran kerja yang saya tulis sudah benar atau
belum, kemudian guru tersebut akan mengomentari.
ketika saya salah karena menuliskan
kata yang kurang tepat, beliau tidak langsung memberikan kata yang sebenarnya
harus dicntumkan, tetapi beliau malah bertanya “masa kata-katanya seperti ini,
coba periksa lagi” dengan seperti itu, ternyata secara tidak sadar disana saya
di stimulus oleh beliau untuk mencari, pembelajaran seperti ini membuat siswa
aktif di kelas, karena selama kegiatan pembelajaran siswa tidak hanya duduk di
belakang meja, banyak siswa yang mundar mandir ke meja guru untuk menanyakan
apakah hasil kerja tahap pertama sudah benar sehingga bisa lanjut ketahap
selanjutnya, bahkan anak yang pendiampun terbawa arus suasana pembelajaran,
tetapi terkadang menjadikan kelas berisik seperti tidak kondusif, karena banyak
siswa yang ingin memperlihatkan hasil kerjanya kepada guru, dan terus berulang 6terus
menerus seperti itu sampai kita benar benar bisa menulis surat lamaran kerja
yang sebenarnya, dengan pembelajaran
seperti ini menjadikan guru lebih dekat dengan siswa, dan yang paling penting
menjadikan siswa sangat aktif di kelas, dan juga menurut guru saya tersebut dengan kita
belajar mencari sendiri maka kita akan lebih mengerti dan akan ingat terus
dengan materi tersebut, itulah salah satu kelebihan dari pembelajaran yang
sepeti itu, kemudian kekurangannya sendiri dimana siswa akan sedikit heran
apabila tidak terbiasa dengan pembelajaran seperti ini yang menekankan pada
proses latihan, dan juga menyebabkan kelas seperti Nampak tidak kondusif.
Selain itu juga menurut saya pembelajaran
seperti ini ada kaitannya dengan pendekatan pengelolaan kelas yang permisif
dimana guru memperbolehkan siswanya untuk berpendapat, sehingga kegiatan
pembelajaran mengoptimalkan siswa untuk aktif, meskipun dalam ilustrasi yang
saya gambarkan siswa hanya berlatih menulis bagian bagian surat lamaran
pekerjaan lalu siswa meminta penilaian dari guru, secara langsung itu menurut
saya berpendapat walaupun dalam bahasa tulis, karena seelumnya juga ada
stimulus dari guru untuk mencari bentuk penulisan yang benar surat lamaran
kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar